Situsehat - Siapa sih yang bisa nolak kalau ada mi instan? Kenikmatan dan praktisnya mi instan jadi salah satu penyelamat di kala kantong kering ataupun saat malas untuk memasak. Lagi pula rasanya emang enak jadi pas bangetlah jadi pilihan pertama untuk mengenyangkan perut.
Sayangnya, ada beragam informasi berseliweran seputar mi instan yang bikin hati dan pikiran mulai tak tenang. Kadang jadi berpikir kenapa makanan seenak itu disalah-salahin terus dan disebut-sebut bisa memicu kanker. Penggemar mi instan, yuk cari tahu mitos dan fakta seputar mi instan biar hidup tetap tenang dan sehat.
Mi instan kenyal
Mi instan memang kenyal karenanya ada mitos bahwa kekenyalan mi instan itu karena berbahan baku karet. Tentu saja tidak benar sama sekali. Mi instan terbuat dari tepung terigu yang juga terdiri dari asam folat, vitamin B1,B2, zat besi, maupun zinc. Kenyalnya mi instan melalui proses pengeringan seperti hot air drying atau deep frying.Karena itulah mie instan kenyal dan tidak mudah putus.
Ada kandungan lilin dan terlihat saat airnya menguning
Faktanya mi instan yang sering kita konsumsi itu tidak menggunakan lilin untuk melindungi mi. Lilin merupakan senyawa untuk melindungi makanan agar tidak basah atau cepat membusuk. Sementara itu, mi instan merupakan produk mie kering, sama sekali tidak membutuhkan lilin. Mi instan itu melewati proses deep frying yang berkadar minyak tinggi dan kadar air ditekan sampai titik terendah sehingga mi instan jadi awet. Kadar minyak ini pasti tersisa pada mi dan menyebabkan mi instan mengila dan air rebusan jadi menguning.
Memasak harus ganti air
Faktanya air rebusan mi pertama mengandung kandungan betakaroten yang tinggi. Sehingga metode masak dengan sistem ganti air itu tidaklah benar. Justru air rebusan pertama terdapat vitamin dari minyak dan bumbu yang larut dalam air. Kalau air rebusan tadi diganti dengan air matang baru, semua vitaminnya hilang. Sebenarnya, minyaklah yang membuat mi instan lebih enak. Nah, air rebusan pertama tidak perlu dibuang karena kandungan betakaroten juga tocoferol dalam minyak juga berguna untuk memenuhi kebutuhan gizi.
Tinggi karbohidrat dan rendah gizi sehingga bikin masalah pencernaan
Tidak hanya kandungan karbohidrat yang ada di dalam mi instan tetapi juga kadar protein yang tinggi juga diperkaya dengan vitamin A, C, B1, B6, B12, niasin, folat, pantotenat dan mineral besi. Sama seperti bahan makanan lainnya yang perlu dilengkapi bahan lainnya, mi instan harus dilengkapi makanan lain seperti sayur, potongan daging, maupun telur. Dalam setiap kemasan mi instan, selalu tergambar saran penyajian. Itulah yang harusnya dilakukan jika ingin makan mi instan dan mendapat asupan gizi.
Kandungan bahan pengawet
Tak bisa dipungkiri bahwa mi instan memag mengandung bahan pengawet. Namun, bahan pengawet yang digunakan dalam produk mi instan sudah terdaftar di BPOM RI, yakni natrium benzoat. Natrium benzoat merupakan bahan pengawet khusus makanan yang telah lulus uji sehingga tidak berbahaya. Jika mi instan tidak dikonsumsi setiap hari dan tidak terlalu sering maka zat pengawet, penyedap rasa, maupun zat-zat pada mi instan tak akan menumpuk di dalam tubuh. Maka memang tidak disarankan dalam sehari mengonsumsi mi instan terus menerus atau dalam beberapa hari berturut-turut.
Tinggalkan komentar