Harus Tahu

Nyeri Saat Haid, Amankah?

Situsehat.com - Kodrat perempuan adalah mengalami menstruasi atau haid. Hal ini tak bisa ditolak perempuan. Namun, 9 dari 10 perempuan usia subur mengalami nyeri saat haid atau menstruasi. Karena kebanyakan perempuan mengalami nyeri saat haid maka hal itu pun dianggap wajar dan normal. Sampai-sampai nyeri haid yang dirasakan pun sering diabaikan.  

Nyeri haid terjadi akibat kram otot yang dirasakan pada perut bagian bawah, kemudian bisa menjalar hingga paha dan punggung. Parahnya, nyeri haid itu bisa disertai dengan gejala lainnya seperti mual, muntah, diare, pusing, dan sering buang air kecil. Ya, tingkat keparahan nyeri haid setiap perempuan itu berbeda-beda. Ada yang masih bisa beraktivitas, ada yang sampai lemas, dan ada pula yang pingsan karena tak kuat menahan sakit.

Biasanya, perempuan mengalami nyeri haid selama dua hingga tiga hari pertama menstruasi. Nyeri yang terjadi saat haid pada dasarnya aman tetapi memang bisa mengganggu aktivitas harian. Saking nyerinya, perempuan sampai mengalami perubahan suasana hati dan badmood. Bahkan ada yang bilang cewek kalau lagi datang bulan lebih galak daripada ibu-ibu pakai motor matic. Apakah kamu termasuk perempuan yang mengalami nyeri haid?

Sebenarnya, apa saja yang dapat menyebabkan nyeri haid?

Beberapa perempuan pada masa subur berisiko mengalami nyeri haid dengan tingkat keparahan yang berbeda. Simak penyebabnya:

1. Perempuan di bawah usia 20 tahun

Nyeri haid biasanya dirasakan pada hari pertama menstruasi. Hal ini terjadi karena dinding otot rahim yang berkontraksi sehingga menekan pembuluh darah di sekitarnya. Semakin sempit pembuluh darah pada rahim, maka semakin sedikit pula oksigen dan nutrisi yang menuju ke rahim. Akibatnya muncul rasa nyeri di bagian perut bawah. Namun, semakin bertambahnya usia rasa sakit itu akan berkurang.

2. Riwayat keluarga

Salah satu penyebab nyeri haid yang kamu alami bisa jadi karena memiliki keluarga dengan riwayat mengalami nyeri saat menstruasi. Nah, coba kamu telusuri apakah ada diantara ibu atau nenek yang mengalami nyeri haid seperti itu.

3. Kebiasaan merokok dan minum alkohol

Rasa nyeri akan makin parah jika kamu merokok. Menurut penelitian, diduga terjadi penurunan jumlah oksigen yang ada di rahim. Hal ini disampaikan oleh dokter kandungan dari Lenox Hill Hospital in New York City, dr. Jennifer Leighdon Wu seperti dilansir NY Daily News.

4. Memiliki siklus haid yang tidak teratur

Menstruasi tidak lancar atau menstruasi tidak teratur, adalah kondisi ketika siklus menstruasi menjadi lebih lambat, lebih cepat, lewat beberapa bulan, atau bahkan tidak terjadi sama sekali. Hal ini dipengaruhi alat kontrasepsi, stres, dan sakit.

5. Tidak atau belum memiliki anak atau belum melahirkan

Belum ada jawaban pasti tentang kondisi ini. Dokter pun tak bisa memastikan apakah sesudah melahirkan anak pertama nyeri haid akan hilang dengan sendirinya. Ketika hamil dan melahirkan ada sebuah periode perubahan atau istirahat pada hormon tubuh perempuan.

6. Mengalami perdarahan berat ketika menstruasi

Nyeri itu muncul saat darah yang keluar cukup banyak dari biasanya. Jika kamu merasakan darah yang keluar banyak bisa konsultasikan ke dokter.

7. Memiliki masa pubertas dini yaitu sebelum umur 11 tahun.

Periode menstruasi atau haid kali pertama umumnya terjadi pada usia 12 tahun ke atas.

Lalu, Bagaimana cara menanggulangi nyeri haid yang berlebihan?

1. Berolahraga ringan secara teratur

Lakukan aktivitas yang menggerakkan tubuh. Aktivitas sederhana atau olahraga ringan bisa mengurangi rasa nyeri saat haid. Lakukanlah olahraga seperti berenang, berjalan, bersepeda, naik turun tangga. Jangan memaksakan diri jika tidak kuat, lakukanlah secukupnya. Kamu nggak perlu latihan ala atlet yang mau berangkat olimpiade, yang penting tubuhmu cukup aktif bergerak agar tubuh tetap fresh.

2. Kompres

Kamu bisa mengompres perut bagian bawah dengan botol berisi air hangat. Cara ini bisa mengurangi rasa nyeri.

3. Mandi air hangat

Kamu bisa mandi dengan air hangat. Hal ini bisa mengurangi rasa nyeri dan memberikan rasa nyaman pada tubuh. Mandi dengan air hangat akan membuat tubuh jadi rileks sehingga mengurangi rasa nyeri yang ada.

4. Menghindari kebiasaan merokok dan minum alkohol

Gaya hidup tak sehat seperti merokok dan minum alkohol hanya akan memperburuk keadaan. Maka hindarilah merokok dan jangan minum alkohol.

5. Melakukan kegiatan relaksasi

Kalau nyeri tak kunjung hilang, kamu bisa melakukan relaksasi seperti pijatan kecil sekitar perut. Kalau kamu suka yoga, lakukanlah.

6. Makanan sehat dan suplemen

Tubuh yang sehat tak lepas dari makanan yang bergizi selain itu bisa mengonsumsi suplemen seperti vitamin E, asam lemak omega 3, vitamin B1 dan B6, serta magnesium.

Apabila rasa nyeri tak kunjung hilang segera periksa ke dokter untuk menanyakan dan mengetahui kemungkinan penyebab nyeri lainnya. Ingat, jangan asal-asalan minum obat pereda nyeri ya. Lebih baik tunggu saran dari dokter! 

Foto: indianexpress.com

Tinggalkan komentar

    Berita Terkait