Situsehat - Zaman sekarang kita masih bebas membeli obat di apotek bahkan warung kelontong. Apalagi untuk penyakit-penyakit yang menurut kita wajar dan cukup membeli obat sendiri tanpa resep dari dokter. Pada kemasan obat biasanya tertera berbagai tulisan entah dosis, komposisi, efek samping hingga kontraindikasi.
Wahai peminum obat, tahu nggak sih apa itu kontraindikasi pada obat? Sering kali kita hanya membaca tulisan tersebut tanpa tahu arti sebenarnya. Kontraindikasi wajib diperhatikan sebelum meminum obat. Pasalnya, kontraindikasi menerangkan kondisi-kondisi yang tidak diperbolehkan atau berisiko saat minum obat tersebut.
Kontraindikasi artinya kondisi obat itu tidak boleh dikonsumsi atau digunakan untuk penderita penyakit tertentu. Kontraindikasi itu kebalikan dari indikasi, yang merupakan alasan untuk menggunakan pengobatan tertentu. Karenanya, kontraindikasi wajib diperhatikan dan dipatuhi.
Sebelum mengonsumsi obat memang harus memperhatikan kemasannya terutama jika memiliki riwayat penyakit tertentu dan tak bisa sembarangan minum obat. Terdapat dua jenis kontraindikasi yaitu, kontraindikasi relative dan mutlak.
Dikatakan mutlak jika kondisi seseorang bisa berdampak fatal hingga kematian jika megkonsumsi obat tersebut. Sedagkan, kontraindikasi relative kondisi yang bisa menimbulkan bahaya jika mengkonsumsi obat namun manfaat yang diberikan jauh lebih banyak daripada tidak mengkonsumsi obat tersebut, biasanya pengambilan keputusan dilakuakn oleh dokter.
Tulisan kontraindikasi berfungsi sebagai peringatan untuk mencegah seseorang mengonsumsi obat karena ada bahaya yang dirasakan pasien. Tulisan kontraindikasi itu nggak bisa diabaikan apalagi jika punya riwayat penyakit kronis. Misalnya, kontraindikasi pada penderita maag berarti obat tersebut tidak boleh dikonsumsi oleh seseorang yang menderita maag. Obat tersebut bisa berdampak buruk jika nekat dikonsumsi oleh penderita maag.
Contoh lainnya, paracetamol diindikasikan untuk mengurangi rasa nyeri ringan sampai sedang seperti sakit kepala, sakit gigi, nyeri otot dan untuk menurunkan demam. Sementara itu, paracetamol tidak boleh diberikan kepada orang yang alergi obat anti-inflamasi non-steroid (AINS), gangguan ginjal atau hati, dan hepatitis.
Kesalahan yang kerap terjadi kita membeli obat tanpa resep dokter dan jarang membaca peringatan yang tertera. Baca-baca baik soal aturan termasuk apakah ada kontraindikasi pada penyakit tertentu. Sebelum memutuskan minum obat memang ada baiknya berdiskusi dengan dokter tentang obat tersebut, dosis yang disarankan, hingga efek sampingnya.
Sebelum dokter meresepkan obat biasanya juga akan ditanya apakah punya alergi terhadap obat tertentu atau pernah punya riwayat penyakit apa. Pertanyaan itu sebenarnya akan membantu dokter menentukan obat yang tepat. Dokter akan memilihkan obat dengan efek samping yang seminimal mungkin dengan dosis yang menyesuaikan kondisi pasien.
Tinggalkan komentar