Situsehat.com - Merokok bagi sebagian orang telah menjadi ritual wajib yang mendamaikan jiwa dan raga. Ada yang bilang kalau habis makan nggak merokok itu kurang afdol. Cari inspirasi kalau nggak sambil ngrokok bakal nggak encer otaknya. Ada waktu luang dikit langsung sebats.
Padahal di bungkus rokok sudah ada peringatan “rokok membunuhmu”. Ada pula gambar berbagai penyakit menjijikkan yang terpampang di bungkus rokok, nggak takut?
Kamu pasti udah sering dapet peringatan atau anjuran untuk segera berhenti merokok, tapi nyatanya sampai sekarang belum berhenti juga. Sebenarnya niat berhenti nggak sih?
Bisa jadi kamu belum dapat hidayah atau motivasi yang tepat untuk mengakhiri kebiasaanmu merokok. Sehingga mau ditakut-takuti seperti apapun juga bodo amat!
Sebelumnya, pemerintah juga melalui Kementerian Kesehatan Republik Indonesia sudah menyiapkan 5 gambar “mengerikan” yang harus ditempel di setiap kotak rokok supaya memberi gambaran nyata tentang penyakit parah yang akan dihadapi oleh para perokok. Ada kanker mulut, kanker tenggorokan, kanker paru-paru, dan penyakit bronkitis.
Ada gambar, orang merokok dengan asap membentuk tengkorak, orang merokok ada anak di dekatnya. Gambar sengeri itu kok nggak bikin kapok ya?
Bagi orang yang tidak merokok, duduk di dekat orang yang sedang merokok aja rasanya sesak dan bikin batuk. Eh, si perokok malah tetep ngebul tanpa merasa bersalah. Sadar nggak sih kamu tuh udah nyiksa orang-orang di sekitarmu? Kamu pasti udah hapal kalau rokok adalah sumber masalah kesehatan karena menyebabkan berbagai penyakit seperti kanker, penyakit jantung, stroke, impotensi, dan banyak gangguan kesehatan lainnya. Rokok juga menjadi salah satu penyumbang kematian. Kenapa belum insyaf?
Menurut data WHO, Indonesia merupakan negara ketiga dengan jumlah perokok terbesar di dunia setelah Tiongkok dan India. Peningkatan konsumsi rokok berdampak pada makin tingginya beban penyakit akibat rokok dan bertambahnya angka kematian akibat rokok. Bahkan, tahun 2030 diperkirakan angka kematian perokok di dunia akan mencapai 10 juta jiwa dan 70 persen di antaranya berasal dari negara-negara berkembang, termasuk Indonesia.
Kandungan nikotin pada rokok inilah yang menyebabkan kecanduan. Nikotin memiliki bentuk yang sama dengan neurotransmitter di otak, yaitu asetilkolin. Ketika nikotin berikatan dengan reseptor asetilkolin di otak, maka tubuh akan merasa nikmat, nyaman, tentram, dan bahagia. Nah, rasa nyaman dan bahagia inilah yang membuat perokok ingin merokok lagi dan lagi.
Semakin banyak batang rokok yang dihisap, maka semakin besar pula efek ketenangan yang diberikan, semakin susah pula pengguna lepas dari rokok. Padahal rokok kan mengandung zat yang sangat berbahaya bagi tubuh kita. Makanya, sebelum terlanjur lama dan terjebak dalam kenikmatan rokok yang menjerumuskan ke kematian, ayo cepetan berhenti merokoknya!
Selain itu, nikotin juga mampu meningkatkan tekanan darah. Ketika tekanan darah tinggi berlangsung dalam jangka waktu yang panjang, maka terjadi penebalan pada pembuluh darah nadi. Ketika pembuluh darah semakin menebal, maka diameternya semakin kecil dan semakin mudah terjadi penggumpalan darah pada bagian tersebut. Akibatnya dapat terjadi penyumbatan pembuluh darah. Apabila pembuluh darah yang tersumbat di jantung bisa terjadi penyakit jantung koroner, apabila di otak dapat terjadi stroke, apabila di paru bisa terjadi emboli paru yang semuanya berbahaya dan menyebabkan kematian.
Kalau dalam sehari kamu menghabiskan Rp20 ribu untuk beli rokok, dalam sebulan kamu udah boros Rp600 ribu. Dikalikan setahun kamu udah bisa beli handphone paling canggih yang kamu idam-idamkan itu. Kalau dikalikan dua tahun kamu udah bisa beli motor dibayar tunai!
Mungkin uang segitu nggak ada artinya buat kamu, tapi itu sangat berarti buat orang tua kamu yang banting tulang biar bisa kirim duit bulanan tepat waktu. Padahal kalau kamu masih single uang segitu bisa disisihkan untuk bekal masa depan. Ingat kamu nggak selamanya hidup dengan duit ortu, kamu harus kerja! Kelak kalau sudah menikah akan ada anggota keluarga lain yang harus dihidupi.
Coba deh kamu inget-inget lagi, udah berapa puluh juta duit yang kamu bakar buat beli rokok. Ingat bro, barang dagangan saat ini makin mahal. Apa-apa butuh duit. Belom lagi biaya masuk playgroup anakmu kelak juga pasti lebih mahal. Bayar BPJS, asuransi, tagihan listrik, cicilan rumah, kredit mobil, beli kuota internet, duh… Yakin masih mau merokok? Situ sehat kan? Pikir dong yang bener!
Foto: mirror.co.uk
Tinggalkan komentar