Situsehat - Makanan dalam kemasan kaleng memang praktis sehingga bisa sewaktu-waktu dikonsumsi. Kaleng itu berisi daging, ikan, hingga buah-buahan yang diawetkan. Sayangnya, ada bahan kimia yang terkandung dalam makanan kaleng dan berbahaya bagi kesehatan. Perhatikan komposisi yang tertera pada kemasan kaleng. Ada bahan kimia yang membahayakan tubuh kita.
Sudah banyak orang yang mengingatkan kita untuk menghindari konsumsi makanan yang diawetkan apalagi disimpan dalam kaleng. Alasannya, makin banyak mengonsumsi makanan kaleng maka makin berpeluang seseorang terkontaminasi bahan kimia. Bahan kimia apa saja yang tercampur dalam makanan kaleng?
Merkuri
Inilah ancaman bagin tubuh kita. Merkuri ini terbawa oleh ikan laut terutama ikan-ikan yang kaya akan omega-3. Ikan yang dikemas dalam kaleng memang praktis untuk diolah kembali dan siap disantap. Namun, merkuri yang terbawa pada ikan laut menjadi racun paling berbahaya bagi tubuh manusia terutama ibu hamil dan anak-anak.
BPA
Kandungan bahan kimia Bisphenol A (BPA) terdapat pada lapisan kaleng sehingga manusia bisa terpapar bahan kimia tersebut. Sebagian makanan kalengan memiliki kandungan BPA. Masalahnya, BPA bisa meresap pada makanan kalengan dan tentunya akan masuk ke dalam tubuh manusia jika disantap. Risikonya menimbulkan masalah kesehatan seperti kanker.
BHA
Butylated hydroxyanisole (BHA) digunakan untuk menstabilkan rasa serta membuat makanan dalam kaleng jadi lebih awet. BHA termasuk kategori bahan kimia yang sangat berbahaya bagi tubuh karena menyebabkan kanker.
Nitrat
Zat pengawet makanan ini biasanya dicampurkan pada daging atau ikan yang dimasukkan ke dalam kemasan kaleng. Nitrat memang memberikan rasa gurih pada daging tetapi kalau jumlahnya berlebihan dapat membahayakan jantung dan memicu penyakit diabetes tipe 2.
Pemanis buatan
Makanan kalengan berarti sudah dicampuri dengan aneka bahan yang bisa tahan lama termasuk dengan pemanis buatan. Umumnya, ada saccharin, sucralose, aspartame, dan acesulfame potassium yang bisa mempengaruhi kesehatan seperti sakit tenggorokan, alergi, maupun diabetes.
Cobalah untuk mengecek komposisi pada makanan kaleng jika terdapat zat kimia seperti yang tertera di atas lebih baik tidak dikonsumsi. Cara terbaik untuk mengurangi paparan zat kimia memang tidak mengonsumsi makanan kalengan. Pasalnya, makanan kalengan sudah dipastikan mengandung bahan pengawet dan zat pemanis buatan yang berdampak buruk pada kesehatan kita.
Tinggalkan komentar