Situsehat - Sudahkah merencanakan kapan mau punya anak? Ada yang ingin lekas memiliki anak lagi setelah melahirkan anak pertama agar jaraknya tidak terlalu jauh. Sekalian capeknya momong anak. Namun, ada pula yang menjaga jarak kehamilan anak kedua. Tak jarang ada menyarankan agar hamil anak kedua kalau anak pertama sudah berusia minimal 2 tahun. Pentingkah menjaga jarak kehamilan yang terlalu dekat?
Jarak kehamilan yang dianjurkan aman antara 18 bulan hingga 48 bulan. Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menganjurkan supaya orang tua menunggu anak pertamanya berusia 3-5 tahun sebelum memiliki anak kedua. Menjaga jarak kehamilan memberikan manfaat bagi para orang tua.
Sukseskan ASI Eksklusif
Rentang waktu kehamilan dimaksudkan untuk memulihkan kembali kondisi rahim. Apalagi, anak yang baru saja lahir masih bergantung pada ASI sang ibu. Upaya menjaga jarak kehamilan dapat mendukung program pemerintah dalam rangka memberikan ASI pada si kecil sampai usia 2 tahun. Saat positif hamil tetapi masih menyusui anak pertama maka akan membuat suplai ASI berkurang. Hal itu terjadi karena perubahan hormon.
Siap duit
Jarak kehamilan yang tidak terlalu dekat akan membuat orang tua lebih siap dalam hal mental dan materi. Urusan duit nggak bisa dianggap remeh nih kecuali emang udah kaya raya hartanya nggak habis-habis sampai tujuh turunan. Buat orang tua yang serba pas-pasan tentunya jadi pertimbangan untuk memiliki anak lagi. Beli popok, baju, susu, dan sabun khusus bayi, dan aneka keperluan lainnya itu lebih mahal ketimbang keperluan orang tuanya.
Ingat pula bahwa ibu hamil juga membutuhkan pemeriksaan rutin, butuh suplemen tambahan, dan akan menghadapi persalinan. Harus punya tabungan dan investasi nih. Persiapkan dana-dana yang tak terduga apalagi untuk pendidikan anak.
Menghindarkan dari risiko buruk
Ada risiko yang mengintai jika kehamilan saat ini terlalu dekat dengan kehamilan sebelumnya. Kehamilan yang terlalu dekat, misalnya baru 6 bulan pasca melahirkan sudah hamil lagi. Misalnya, bayi akan lahir dengan berat badan rendah, ibu mengalami anemia, mudah stres, tekanan darah tinggi.
Biar kehamilan tak direncanakan terjadi, gunakanlah pil KB khusus ibu menyusui. Bicarakan dengan pasangan tentang rencana kehamilan agar tidak menjadi beban berat bagi keluarga kecil. Lagi pula semua demi kebahagiaan bersama.
Tinggalkan komentar