Situsehat - Kenapa miris? Berbagai daerah di Indonesia masih ada yang krisis bahan pangan sehingga ada anak-anak yang menderita kekurangan gizi atau gizi buruk. Namun, Indonesia justru menjadi negara kedua yang suka buang-buang makanan. Duh, gimana nih?
Hal ini diketahui dari laporan Global Food Sustainability Index. Diketahui, Indonesia berada di peringkat kedua negara yang suka membuang makanan setelah Saudi Arabia. Makanan ini ada yang sengaja membuangnya atau karena urusan kedaluwarsa. Kasus sampah makanan ini karena food waste (makanan terbuang sia-sia) dan food loss (kehilangan makanan saat diproses untuk sampai pada konsumen). Betapa mirisnya kondisi yang berbanding terbalik di negara kita sendiri.
Kamu merasa ada yang salah nggak sih atau merasa itu hal yang lumrah? Pernah nggak sih menyisakan makanan, kelupaan menyimpan bahan makanan atau dengan sengaja membuang bahan makanan karena tidak diolah dan busuk begitu saja? Coba renungkan kenyataan-kenyataan ini.
Mubazir
Selalu bernafsu makan tanpa mikir habis atau enggak. Apalagi saat acara tertentu seperti pesta pernikahan, kadang pengen mencicipi beragam sajian tetapi nggak pernah dihabisin. Bahkan, kondisi perut juga terkadang sudah kekenyangan dan nggak mungkin untuk menghabiskannya. Alhasil, makanan di piring yang sudah diambil tidak dihabiskan dan diletakkan begitu saja. Inilah kondisi yang kerap terjadi di Indonesia.
Kelupaan menyimpan bahan makanan
Penyimpanan makanan dengan stok berlebihan dan terlalu lama berujung nggak jadi diolah karena kedaluwarsa. Kebiasaan menyia-nyiakan makanan ini sering terjadi di antara kita. Sudah belanja banyak entah karena lagi diskon, sengaja beli banyak karena sekalian belanja biar enggak bolak-balik belanja. Sayangnya, ketika sudah kelewat lama disimpan ada bahan makanan yang kedaluwarsa, mau nggak mau harus dibuang.
Kesalahan cara penyimpanan
Niat hati ingin berhemat dengan belanja dan memasak makanan sendiri daripada harus jajan. Namun, terkadang kita melakukan kesalahan penyimpanan bahan makanan. Misalnya, ikan atau daging yang belum diolah tidak lekas dimasukkan ke dalam freezer.Sayuran atau buah yang didiamkan di dalam keranjang belanja selama berhari-hari sampai nggak ketahuan daun berubah jadi kuning bahkan busuk.
Membuang makanan sama saja mencuri hak orang lain
Tindakan membuang makanan bahkan dengan sengaja menyisakan makanan sama saja mencuri hak orang lain untuk makan. Kok bisa? Setiap tahunnya ada 13 ton sampah makanan terbuang begitu saja. Kalau dihitung-hitung, jumlah itu setara dengan jumlah kebutuhan pangan 28 juta penduduk Indonesia.
Ketika kamu tidak menghabiskan makanan yang kamu ambil dan membuang sisa makanan itu sangat merugikan orang-orang yang kelaparan. Secara nggak langsung kamu mencuri hak makan mereka. Anak-anak terlantar, gelandangan, pengemis sampai kelaparan. Mereka menyantap sisa-sisa makanan.
Masih ada penduduk miskin di Indonesia jadi sedikit apapun makanan yang kamu buang itu sangat berarti buat mereka. Kehidupan layak memang tak mudah didapatkan. Beruntunglah kita yang bisa menikmati kehidupan serba berkecukupan bahkan berlimpah harta.
Mari bertenggang rasa dengan sesama dengan mengambil dan membeli makanan secukupnya. Kemirisan ini harus kita singkirkan supaya kebutuhan pangan dalam negeri tercukupi, nggak ada penumpukan sampah, dan Indonesia terbebas dari citra buruk.
Tinggalkan komentar