Kentut memang dibilang menjijikkan karena aromanya yang kadang tak sedap. Tapi kalau nggak kentut juga kadang bikin kita bertanya-tanya berarti ada masalah nih. Bahkan, kentut juga ditunggu-tunggu orang-orang yang habis menjalani operasi. ‘kalau belum kentut belum boleh minum atau makan’ itulah kata-kata yang kerap kita dengar kalau ada sanak saudara atau kita sendiri yang baru saja menjalani operasi.
Dalam bahasa medis kentut disebut dengan flatus. Inilah proses biologi yang normal, rutin dan hal bisa dibilang lumrah. Bagi orang yang melakukan operasi bagian sistem pencernaan, kentut merupakan tolak ukur dari kepulihannya. Kentut biasanya terjadi beberapa kali dalam sehari apalagi saat seseorang mengkonsumsi makanan tertentu. Sering kentut tidak berbahaya kalau ada terjadi sekitar 10-20 kali dalam sehari. Kalau lebih dari itu disertai dengan sakit perut, begah, dan mulas ada pertanda tubuhmu sedang tak sehat.
Apa yang sebenarnya terjadi sehingga sering kentut? Kentut memang hal yang lumrah karena kalau nggak kentut malah bikin kita cemas. Makanan yang dicerna di dalam lambung akan menghasilkan asam. Pankreas bertugas untuk menetralkan kembali asam lambung supaya tidak terlalu asam. Proses secara alami menghasilkan gas karbondioksida ini kemudian dibuang melalui kentut. Jadi kadang ada kentut yang baunya ngalahin aroma busuk makanan.
Kadang kita juga nggak sadar saat menelan makanan atau minuman kita juga menelan udara. Oksigen atau nitrogen di udara yang ditelan akan diserap oleh tubuh udara masuk ke dalam usus kecil. Sisanya, udara akan dibuang karena nggak diperlukan tubuh lagi. Kentut juga berkaitan dengan makanan atau minuman yang masuk ke dalam pencernaan. Makanan berserat dapat meningkatkan produksi gas di dalam tubuh. Usus halus tak bisa cepat memecah dan mencerna serat sehingga bakteri dalam usus halus bekerja lebih keras. Bakteri pun menghasilkan lebih banyak gas bikin perut kembung kalau tak segera dikeluarkan.
Nggak cuma itu aja, ada bakteri-bakteri membantu proses fermentasi makanan di dalam perut. Proses fermentasi akan menghasilkan gas yang sebagian akan diserap oleh darah tetapi ada juga yang dibuang melalui saluran pencernaan dalam bentuk kentut. Itulah yang kadang bikin kentut berbau. Makanan yang memicu bau kentut tak sedap seperti makanan pedas, berlemak, bawang putih, bawang merah, minum bir.
Kok bisa sering kentut kadang sampai gak bisa nahan kentut? Kondisi kesehatan tubuh kita juga kadang tak menentu bisa jadi sembelit, infeksi pada saluran pencernaan yang memperparah kentut. Kondisi perut orang siapa sih yang tahu. Kita bisa mengontrol makanan dan minuman yang masuk ke dalam tubuh. Kamu bisa mengonsumsi makanan dengan porsi yang sesuai. Hindari makanan yang bisa memicu kentut berlebihan seperti terong, kubis, brokoli, kembang kol, susu, buah pir, apel, serta makanan berserat tinggi.
Nah, kentut juga disebabkan oleh edema angioenetik dari ususnya atau efek samping dari sakit maag dan sembelit. Kentut juga salah satu proses rangkaian kontraksi usus untuk mendorong sisa makanan menuju anus. Tapi awas ya jangan kentut sembarangan apalagi suasana lagi serius. Malu lagi kalau kentutnya berbunyi.
Tinggalkan komentar