Situsehat.com - Di Indonesia masih ada banyak kasus pelecehan seksual. Perempuanlah yang paling banyak menjadi korban perlakuan tak menyenangkan ini. Bukannya mendapat dukungan moral tapi malah perempuan yang makin disalahkan. Pelecehan seksual bukan melulu kontak fisik, namun dari gerak-gerik pelaku seperti kedipan mata, lewat pesan singkat, dipanggil orang yang tak dikenal kadang buat kita nggak nyaman kan?
Pelecehan seksual ini biasanya bisa terjadi di tempat umum ramai, apalagi di tempat yang sepi. Makin banyak kesempatan pelaku pelecehan seksual dong beraksi dong. Tak banyak orang yang mau mengungkapkan kasus pelecehan seksual. Alasannya, malu jika diketahui banyak orang. Di lain sisi, para korban pelecehan seksual juga butuh bantuan dukungan dari kita. Bisa saja ada orang terdekat kita yang mengalami pelecehan seksual itu.
Sulit harus membayangkan bagaimana perasaan seseorang apalagi orang terdekat kita yang mengalami pelecehan seksual. Jadi korban pelecehan seksual bukan hanya perasaannya yang hancur tetapi bisa jadi mengalami trauma. Belum lagi bakal jadi omongan para tetangga yang nyinyir. Korban pelecehan seksual bukanlah bahan “nyinyiran”. Jadi kamu dilarang banget nyinyir nih. Korban pelecehan seksual itu enggak perlu diceramahi, dimarah-marahin, dan dinasehati.
Korban kejahatan seksual cenderung menutup diri dari lingkungan sekitar. Jika kejadian tersebut hingga mengancam nyawa, korban tersebut bisa mengalami Post Traumatic Disorder akan selalu terbayang kejadian tersebut, mimpi buruk dimalam hari dan panik dengan hal hal yang bersangkutan. Korban kejahatan seksual bisa dialami oleh usia berapa pun, jika dialami pada masa anak anak tentunya memberikan dampak yang sangat besar pada perkembangan anak tersebut.
Jika dia orang terdekatmu justru kamu bisa memberikan bantuan. Misalnya jadi teman ngobrol dan tempat untuk menerima keluh kesahnya. Kamu memegang rahasianya. Sehingga bersikaplah untuk tenang dan menjaga perasaannya Bayangkan saja kalau kamu ada di posisinya tentu sangat tidak mengenakkan. Jagalah informasi-informasi yang dia berikan. Bahkan, ini bukan waktunya untuk menyudutkan atau menyalahkannya. Justru berikan kata-kata yang positif agar dia merasa tidak terbebani.
Bahu dan telingamu sangatlah berharga. Katakan padanya ‘kamu nggak sendirian’. Biarkan dia menenangkan diri dan kamu bisa dipercaya sebagai tempat berkeluh kesah. Dia mau didengarkan dan butuh orang yang dipercaya untuk mendengarkan kegelisahan maupun ketakutannya. Korban pelecehan seksual tentunya membutuhkan suasana yang tenang dan nyaman untuk menenangkan diri. Ajaklah berbicara ketika dia mau diajak bicara. Jangan paksa dia untuk berbicara jika belum mau bercerita.
Kamu juga bisa menanyakan apa yang dilakukannya agar bisa menenangkan diri dan melupakan masalah yang dihadapinya. Misalnya, ingin berteriak di alam, ingin pergi ke suatu tempat yang disukai, ingin menyobek kertas, ingin olahraga dan sebagainya. Kamu bisa menawarkan diri untuk menemani dan mendampinginya.
Kalau kamu merasa belum bisa membantunya atau memberikan solusi, kamu juga bisa meminta bantuan konselor atau orang yang ahli. Apalagi kalau pelecehan seksual yang dia hadapi sangat parah. Kamu enggak bisa dan enggak perlu membantunya melawan trauma itu sendirian. Bisa aja kamu berkonsultasi dengan komunitas pendamping korban. Kamu juga bisa membantunya untuk menentukan langkah-langkah apa saja yang harus ditempuh kalau dia mau menuntut secara hukum.
Tinggalkan komentar