Harus Tahu

Jangan Gampang Stres, Risikonya Sampai Otak Lho!

Situsehat.com - Tak bisa dipungkiri lelah beraktivitas, kurang refreshing, atau terlalu banyak masalah membuat seseorang gampang stres. Stres karena rutinitas yang monoton, yang menjadi kebiasaan setiap hari tanpa adanya peningkatan atau perubahan. Hati-hati ternyata stres yang kita alami itu bisa membawa kita pada hal yang lebih buruk jka dirasakan jangka panjang secara terus menerus.

Banyak orang yang tiba-tiba sakit karena masalah utamanya adalah stres, entah beban di tempat kerja, tuntutan tugas, studi dan pencapaian lainnya. Stres tak bisa dipungkiri dari kehidupan kita sehari-hari, yang bisa kita lakukan adalah bagaimana cara kita menghindari dan mengelola agar kita tidak terpuruk pada jurang stres dalam waktu lama.

Ada 3 hormon utama yang berperan dalam stres, yaitu norepinefrin, adrenaline dan kortisol.

Umumnya stres diikuti dengan beberapa gejala seperti kecemasan dan depresi. Hal ini ternyata membawa dampak buruk untuk otak kita lho! Hati-hati, stres yang terlalu lama dapat mengancam hidup kamu.

Stres melemahkan daya ingat

Ada bagian otak yang digunakan untuk belajar dan daya ingat, dibentuk oleh neuron saraf di hipocampus. Jika kamu sedang dalam fase stres yang cukup parah maka sel punca ini menjadi dilapisi dengan mielin.

Kelebihan mielin tak baik karena mengakibatkan komunikasi dan sambungan antar neuron menjadi terganggung sehingga mengganggu fungsi kerja otak. Kondisi ini semakin terlihat terutama pada orang yang mengalami gangguan kecemasan, depresi, dan gangguan stres pasca trauma.

Stres yang berlangsung menahun menyebabkan penyusutan otak

Kecemasan yang terjadi pada seseorang karena suatu kejadian, seperti perceraian, kehilangan rumah, atau ditinggal meninggal orang yang dikasihi, dapat mengurangi area abu-abu di bagian otak. Area otak ini berfungsi dalam hal kontrol diri dan emosi.

Namun, hal menggembirakan yang telah diperkuat dengan hasil riset bahwa otak mempunyai kemampuan alami untuk pulih dari stres. Sel punca neural akan kembali memiliki kemampuan dalam hal meregenerasi neuron hingga level normal bila pemicu stres hilang.

Ada beberapa kegiatan yang ternyata bisa mengurangi kadar stres dan meminimalkan kerusakan saraf. Misalnya dengan olahraga rigan saja, seperti jalan kaki sudah cukup untuk mengembalikan mood dan menurunkan stres menurut para ahli.cara mudah untuk menurunkan stres adalah berpikir positif dengan berpikir positif kadar kostrisol tubuh akan turun dan berada di lingkungan yang nyaman dengan orang terkasih.

Metode ini dipercaya mampu meningkatkan kadar morfin endogen tubuh. Jadi hasil akhirnya tubuh dan pikiran dapat mebali rileks.  Ada cara yang terbukti ampuh mengurangi kadar stres dan menyembuhkannya yaitu dengan meditasi. Meditasi sejak ribuan tahun lalu dipercaya terbukti memberi ketenangan hati dan meredakan kecemasan dengan efektif.

Stres merupakan faktor risiko stroke

Tahukah anda stres dapat mengurangi sirkulasi darah di otak, sehingga dapat meningkatkan resiko menderita stroke, melalui mekanisme penuruan suplai oksigen ke otak. Saraf yang ada pada pembuluh darah akan mengalami penyusutan atau terjepit secara bersamaan jika stres dalam waktu lama.

Hal ini akan menghalangi pasokan darah, nutrisi serta oksigen ke otak dan menghambat kemampuan otak untuk menyembuhkan dirinya sendiri dengan lebih cepat yang akhirnya akan memungkinkan seseorang menjadi beresiko terserang stroke.

Lalu bagaimana cara mengendalikan stres sehari-hari? Yang bisa kita lakukan adalah dengan melakukan aktivitas relaksasi seperti yoga dan meditasi juga disertai dengan perubahan gaya hidup. Tidur yang cukup dan berkualitas, bagi orang dewasa sekitar 6-8 jam sehari.

Ranabir S, Reetu K. Stress and hormones. Indian Journal of Endocrinology and Metabolism. 2011;15(1):18.

The 3 Major Stress Hormones, Explained [Internet]. HuffPost UK. 2018 [cited 23 February 2018]. Available from: https://www.huffingtonpost.com/2013/04/19/adrenaline-cortisol-stress-hormones_n_3112800.html

Tinggalkan komentar

    Berita Terkait