Situsehat.com - Gizi adalah unsur yang sangat penting di dalam tubuh setiap orang. Ketika asupan gizi tercukupi maka setiap orang bisa beraktivitas dengan baik. Gizi itu seharusnya terpenuhi sejak dalam kandungan. Orangtua seharusnya mengerti dengan baik kebutuhan gizi si anak. Gizi berfungsi sebagai sumber energi anak, sehingga anak dapat melakukan aktivitasnya sehari-hari.
Namun, sampai sekarang masih saja ada anak atau balita yang mengalami kekurangan gizi atau gizi buruk. Sebagai orangtua perlu lebih memperhatikan kondisi anak-anak, salah satunya melalui berat dan tinggi badan anak. Apakah sudah sesuai dengan anak-anak lain seusianya?
Beberapa anak yang kurang nutrisi atau gizi akan terlihat berbeda dibanding balita yang seumuran. Hal itu bisa dilihat dari fisik dan tingkah laku balita yang tak bersemangat. Ada perbedaan yang jelas antara anak yang cukup nutrisi dan yang mengalami kekurangan nutrisi.
Cek tinggi dan berat badan anak
Sebagai orangtua wajib memperhatikan tumbuh kembang anak. Perkembangan anak dilihat dari berat dan tingginya. Sudah ada standar ideal pertumbuhan bayi sesuai usianya. Anak-anak yang tidak memiliki berat badan yang cukup dan tinggi badan yang ideal adalah tanda pertama kekurangan gizi. Bisa jadi anak terlihat sangat kurus. Ketika seorang anak mengalami gizi buruk dan kurang, mereka akan mengalami penurunan berat badan secara tiba-tiba.
Tapi hati-hati, ada juga sebagian kasus gizi buruk yang penderitanya tetap gemuk namun masih kekurangan gizi, hal ini terjadi karena si anak mengonsumsi makanan yang tidak sehat.
Tak nafsu makan
Anak yang mengalami kekurangan gizi justru memiliki nafsu makan yang buruk. Meski dibuat beragam menu makanan sehat malah tidak tertarik karena sistem pencernaan sudah tidak berjalan dengan baik. Sampai-sampai tubuh tidak merespon makanan yang masuk. Ketika semakin lama kehilangan nafsu makan maka berat badan berkurang dan lemah.
Gampang sakit
Daya tahan tubuh melemah maka anak mudah terkena penyakit. Sistem kekebalan tubuh anak kian menurun. Penyakit-penyakit yang mudah menyerang adalah sakit perut, flu, diare berkepanjangan, sakit kepala, maupun infeksi lainnya. Apalagi infeksi bakteri bisa mudah menyerang anak-anak yang sistem kekebalannya lemah.
Perut dan kaki bengkak
Jika perut dan kaki anak mengalami bengkak maka itulah tanda anak kekurangan gizi. Hal ini disebabkan karena bagian perut tidak memiliki otot yang cukup. Kemudian akan terlihat bagian isi perut yang menonjol seperti akan keluar. Kemudian ketika kaki juga bengkak maka terjadi penumpukan cairan di bagian kaki. Hal ini menjadi pertanda bahwa organ anak seperti ginjal sudah tidak berfungsi dengan baik akibat kurang nutrisi. Anak yang sudah mengalami kekurangan gizi parah juga akan mengalami sembelit.
Biar nggak keterusan, orangtua wajib perhatikan ini
Salah satu penyebab anak mengalami kekurangan gizi adalah cacingan. Cacingan memang wajar tetapi bisa berdampak serius pada kesehatan anak jika tidak diobati secara rutin. Selain itu, kurangnya pengetahuan orangtua tentang jenis gizi, manfaat gizi dan pentingnya gizi bagi anak-anak. Asupan makanan pun seadanya dan tidak menjamin kebutuhan gizi anak.
Sebagai orangtua, waspadalah pada lingkungan tempat tinggal. Jangan-jangan rumah, ruang tidur, dapur, kamar mandi kotor. Kuman bisa dimana saja. Kondisi lingkungan yang kurang sehat dapat memicu atau menimbulkan infeksi atau tertularnya penyakit pada anak. Ada baiknya orang tua berkonsultasi kepada ahli gizi atau dokter untuk memastikan dan menangani kondisi anak agar keadaan anak tidak kian memburuk.
Pastikan kualitas dan kebersihan
Cek kebersihan alat-alat untuk memasak, kalau bisa cuci lagi sebelum dipakai. Cucilah sayuran sebelum dipotong-potong. Sebelum memberikan buah segar kepada anak sebaiknya dicuci terlebih dahulu.
Tinggalkan komentar