Anti Hoax

Kenapa Ada Kasus Positif COVID-19 Tidak Bergejala?

Situsehat - Pandemi COVID-19 memang tergolong penyakit baru di muka bumi ini. Beragam penelitian pun dilakukan oleh para ilmuan di berbagai negara. Mereka berupaya menggaali informasi tentang virus corona yang menyebabkan penyakit COVID-19.

Objek kajiannya juga beragam seperti sumber virus corona, cara penyebaran, gejala yang muncul maupun penemuan vaksinnya. Hari berganti hari infeksi virus corona tanpa gejala pun ditemukan di berbagai negara, bukan hanya Indonesia. Hal ini tentu saja lebih mengkhawatirkan karena risiko penularannya kepada orang lain begitu tinggi.

Mata tidak bisa membedakan mana yang sakit dan tidak. Oleh karenanya, para ahli masih berupaya mencari tahu bagaimana orang-orang yang terinfeksi dalam kategori tanpa gejala ini berkontribusi dalam penyebaran virus corona.

Meski dites positif COVID-19, namun belum tentu merasakan gejala-gejala yang pernah disampaikan saat awal kasus wabah virus corona. Gejala umum yang dimaksud seperti demam lebih dari 37 derajat Celcius, batuk, tenggorokan gatal, hingga sesak napas. Kenapa ada kasus pasien positif COVID-19 tidak menunjukkan gejala tersebut?

Gejala itu baru muncul 2-3 minggu setelah terpapar virus corona. Namun, tidak semua pasien positif Covid-19 mengalami gejala tersebut. Seseorang dengan sistem imun yang kuat maka tubuh tidak menunjukkan gejala pada umumnya. Orang tanpa gejala (OTG) Inilah yang menjadi salah satu penyebab penularan virus corona sulit dikendalikan.

Tanpa merasakan masalah kesehatan, OTG merasa sehat dan masih beraktivitas seperti biasanya. Sayangnya, ia bisa menularkan penyakit dalam hal ini virus corona kepada orang lain. Sehingga, virus corona terus menyebar tanpa dapat dikendalikan jika OTG kerap berjumpa dengan orang lain hingga melakukan kontak langsung.

Saat ini, langkah paling tepat yang direkomendasikan adalah melakukan karantina mandiri di rumah dan menerapkan physical distancing. Dengan melakukan langkah sederhana ini, diharapkan bisa menekan laju penyebaran virus corona. Karantina mandiri juga disertai dengan mnerapkan pola hidup sehat maka akan sembuh dengan sendiri tanpa perawatan di rumah sakit.

Meski begitu, masih dilakukan penelitian lebih lanjut tentang pasien positif COVID-19 tanpa gejala. Masyarakat harus jujur tentang riwayat perjalanan maupun kontak dengan orang lain.

Tinggalkan komentar

    Berita Terkait