Anti Hoax

Benarkah Sakit Jantung Dipicu Karena Tidak Kencing Malam?

Situsehat - Tidak kencing pada malam hari bisa memicu penyakit jantung. Demikian penggalan pesan berantai yang beredar lewat WhatsApp. Dalam pesan tersebut juga disampaikan ada risiko penyumbatan pembuluh darah bisa terjadi saat seseorang enggan untuk buang air kecil maupun minum di malam di hari. Urusan malas kencing di malam hari pun dikaitkan dengan penuaan jantung.

“Karena takut kencing malam hari, orang takut minum air, tak tahu bahwa bila tak minum air sebelum tidur & bangun malam sehabis buang air kecil juga tak minum air, itu adalah PENYEBAB utama penyumbatan pembuluh darah otak dari orang tua di pagi hari. Sebetulnya, kencing malam bukan masalah kantong kemih, penyebabnya adalah PENUAAN fungsi jantung. Daya hisap darah atrium kanan dari bawah tubuh sudah berkurang," demikian penggalan pesan berantai itu. 

Benarkah menahan kencing pada malam hari bisa meningkatkan risiko serangan jantung? Kementerian Kominfo, dalam lamannya telah menyatakan bahwa pesan berantai itu adalah hoaks. Tak perlu takut minum air putih karena malas kencing di malam hari. Tubuh tetap membutuhkan air, karena porsi terbesar tubuh adalah air. Wajar memang orang malas minum karena enggan kencing di malam hari. Terkadang enggan kencing itu juga keinginan ingin tidur nyenyak tanpa harus terbangun karena kebelet pipis. 

Namun, tidak ada hubungannya dengan penuaan jantung. Lagi pula, kurang minum dapat memberikan efek buruk bagi tubuh, salah satunya pengentalan darah. Justru sebaliknya jika sering kencing pada malam hari malah perlu diwaspadai. Salah satunya adalah komplikasi diabetes hingga gangguan pada jantung. 

Kencing pada malam hari memang wajar terjadi sekali atau dua kali selama tidur malam. Namun, penderita diabetes dengan kadar gula yang terlalu tinggi mengganggu keseimbangan cairan yang berdampak pada kerja ginjal dan akhirnya mempengaruhi fungsi jantung. Pada penderita jantung memang diberikan obat yang membuatnya sering buang air kecil. Tujuannya adalah mengurangi cairan dalam tubuh, sehingga kerja jantung tidak terlalu berat. 

Tinggalkan komentar

    Berita Terkait