Situsehat - Sering kali kita kerap mendengar cuka apel bisa dimanfaatkan untuk mengatasi masalah kesehatan. Apalagi buat orang-orang yang mencari dan percaya pengobatan alternatif. Cairan ini sebenarnya dipilih juga untuk mencegah maupun mengatasi urusan tubuh bagian luar sampai ke dalam. Apakah kamu pernah konsumsi cuka apel?
Cuka apel sebenarnya sudah digunakan sejak dahulu sebagai obat serba guna dan dapat memberikan efek positif bagi tubuh. Cuka apel merupakan ramuan tradisional yang digunakan sejak zaman Yunani kuno. Cuka itu dihasilkan melalui proses fermentasi. Minuman ini dibuat dengan cara melumatkan apel dan memeras cairannya. Kemudian, cairan apel diberi ragi untuk memulai proses fermentasi alkohol. Cairan apel yang akan diubah menjadi alkohol juga ditambahkan gula.
Saat proses fermentasi kedua, alkohol diubah menjadi cuka oleh bakteri pembentuk asam asetat (acetobacter). Cuka apel dipercaya memiliki manfaat sebagai antioksidan serta antibakteri. Awalnya, cuka apel dikonsumsi masyarakat untuk menjaga kesehatan tubuh. Seiring berjalannya waktu, cuka apel dimanfaatkan untuk membantu pengobatan penyakit. Benarkah bisa membantu mengatasi penyakit?
Turunkan berat badan
Salah satu alasan orang mengonsumsi cuka apel adalah menurunkan berat badan. Memang tidak berdampak drastis, rutin mengonsumsi 2 sendok makan cuka sebelum makan setiap harinya selama 1 bulan bisa menurunkan berat badan sekitar 1-2 kilogram. Meski bisa membantu menekan nafsu makan dan meningkatkan metabolisme tubuhmu, cuka apel tak bisa serta merta bikin kurus. Peran olahraga dan pola diet sehat tak bisa digantikan oleh cuka apel. Artinya, kamu tetap perlu menjaga pola makan dan memadukannya dengan olahraga secara rutin.
Atasi diabetes
Manfaat cuka apel yang kerap diincar masyarakat adalah untuk mengatasi diabetes. Diabetes tak bisa sembuh begitu saja karena perlu menjaga pola makan dan berbagai sumber pangan yang harus dihindari. Konsumsi cuka apel secara rutin pun belum tentu bisa bikin sembuh. Cuka apel memang bisa meningkatkan sensitivitas insulin apalagi saat penderita diabetes mengonsumsi makanan yang tinggi karbohidrat.
Cuka apel akan bekerja memperlambat proses pelepasan gula dari makanan ke dalam darah apabila dikonsumsi sebelum makan. Hal ini bisa mencegah terjadinya kenaikan kadar gula dalam darah yang melonjak tiba-tiba akibat konsumsi makanan tinggi karbohidrat. Meski begitu, tetaplah menjaga pola makan. Lagi pula cuka apel bukan obat yang bisa menyembuhkan penyakit diabetes sehingga para penderitanya tetap harus minum obat yang diresepkan dokter. Sebelum memilih konsumsi cuka apel juga perlu berkonsultasi dulu dengan dokter.
Diare
Cuka apel juga dikonsumsi untuk mengatasi masalah diare. Fermentasi alkohol dari apel menghasilkan senyawa yang bisa mendukung pertumbuhan bakteri baik di usus. Keberadaan bakteri baik dalam usus baik pula untuk pencernaan. Keadaan ini dapat melancarkan saluran pencernaan dan mencegah peradangan pada organ cerna. Cuka apel punya sifat antibiotik alami yang bisa menghancurkan bakteri Salmonella dan E.coli.
Cuka apel yang dianjurkan untuk mengatasi diare adalah mentah, organik dan tidak disaring. Biasanya berwarna keruh dan terdapat serat-serat halus. Meski begitu, masih diperlukan penelitian lebih lanjut karena cuka apel dihasilkan dari proses fermentasi dan menghasilkan asam asetat. Pada beberapa orang, asam asetat bisa menyebabkan perut mulas, sakit perut, dan malah memperparah diare.
Atasi sembelit
Cuka apel kaya akan probiotik serta bakteri baik yang berperan menyehatkan saluran pencernaan. Cuka apel bisa dapat membantu kerja sistem imun tubuh serta mencegah sembelit. Selain itu, cuka apel bisa membantu mengatasi gangguan maag dan asam lambung. Meski begitu, kamu berkonsultasi dulu dengan dokter karena penyebab terjadinya maag itu berbeda-beda. Urusan sembelit itu semua kembali lagi pada makanan dan minuman yang masuk ke dalam perutmu.
Tinggalkan komentar