Situsehat.com - Cuci tangan memang wajib dilakukan sebab tangan menjadi salah satu sarang bakteri dan kuman. Terkadang tidak sempat harus beranjak untuk cuci tangan dengan air dan sabun. Apalagi saat bepergian jauh. Cara lain untuk cuci tangan adalah menggunakan hand sanitizer. Pasti sudah sering mendengarkan hand sanitizer itu apa. Hand sanitizer dianggap sangat praktis dan menggantikan air dan sabun untuk mencuci tangan.
Apakah kamu tahu komponen utamanya? Hand sanitizer mengandung komponen utama ethyl alcohol. Dalam hand sanitizer mengandung 60-95% alkohol. Namun, sekarang banyak produk hand sanitizer yang menuliskan bebas dari alkohol. Tanpa alkohol malah tidak dapat bekerja secara maksimal membasmi kuman lho.
Menjaga kebersihan tangan itu wajib hukumnya. Alasannya, ada lebih dari 1.000 kuman yang tingga di telapak tangan kita. Padahal tangan dipakai untuk berbagai aktivitas, mulai dari pegang gagang pintu, pegang handphone, motor, stir mobil, pegang kursi sampai harus pegang makanan. Kalau kebersihan tidak dijaga maka akibatnya bisa berdampak pada infeksi saluran pencernaan dan penyakit lainnya.
Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) menyadari pentingnya kebersihan tangan sehingga mengeluarkan rekomendasi dan tata cara mencuci tangan yang dikenal dengan ‘6 movement’. Durasi menggunakan hand sanitizer yang ampuh adalah 20-30 detik sedangkan dengan air 40-60 detik. Perhatikan 6 langkah atau 6 movement ala WHO agar maksimal usir kuman dari tangan kita.
Tuangkan cairan pada telapak tangan kemudian, ratakan sabun dengan cara menggosokkan pada kedua telapak tangan. Kedua, gosokkan punggung tangan dan sela-sela jari, lakukan juga pada kedua tangan. Ketiga, gosok kedua telapak dan sela-sela jari kedua tangan.
Keempat, gosok punggung jari kedua tangan dengan posisi tangan saling mengunci. Kelima, gosok ibu jari kiri dengan diputar dalam genggaman tangan kanan, lakukan juga pada tangan satunya. Keenam, usap ujung kuku tangan kanan dengan diputar di telapak tangan kiri, lakukan juga pada tangan satunya kemudian dibilas.
Hand sanitizer sebagai salah satu alternatif pembersih tangan itu tetap saja tidak bisa menggantikan cuci tangan dengan sabun dan air mengalir. Jika penggunakan hand sanitizer berlebihan malah berakibat meningkatkan risiko infeksi virus pemicu radang saluran pencernaan. Jenis infeksi yang meningkat risikonya pada penggunaan hand sanitizer adalah gastroenteritis, yakni radang mukosa usus yang dipicu oleh sejenis virus yang dinamakan norovirus. Selain memicu diare, mual dan nyeri di usus, infeksi ini sangat mudah ditularkan.
Kapan boleh pakai hand sanitizer?
Hal ini boleh dipakai saat kondisi darurat. Artinya saat perjalanan jauh, tidak tersedia air untuk cuci tangan. Kamu boleh pakai cairan ini saat menyentuh benda yang kotor, berminyak, usai olahraga, dan sebelum makan. Akan tetapi, kalau tangan terlalu kotor disarankan menggunakan air mengalir dan sabun.
Dirokemandasikan tetap mencuci tangan dengan air mengalir. Tidak masalah kalau menggunakan hand sanitizer sebelum makan. Sayangnya, sebagian orang terlanjur beranggapan hand sanitizer sama efektifnya dengan sabun pencuci tangan. Ingat, hand sanitizer semula hanya ditujukan untuk keperluan darurat.
Namun, tak semua orang cocok dan nyaman dengan hand sanitizer. Kalau ada efek lain setelah menggunakan hand sanitizer mengalami gatal-gatal atau kulit kemerahan maka hentikanlah penggunaannya. Jika rasa gatal dan kemerahan bertambah parah segera konsultasi kedokter karena mungkin saja kamu terkena dermatitis kontak alergi.
Tinggalkan komentar