Situsehat.com - Penyakit diare bukan hanya menyerang orang dewasa melainkan juga anak-anak. Diare memang tak begitu dianggap sebagai penyakit parah asalkan cuma berlangsung 1 atau 2 hari aja. Bahkan, tak sedikit orang yang menyepelekan sakit diare. Meski begitu, penyakit ini bikin aktivitas kita terhambat loh. Ketika diare menyerang orang dewasa, diare sangatlah menyiksa apalagi kalau telat diatasi bisa bertambah parah dan memicu sakit lainnya.
Anak-anak bisa aja terserang diare loh. Diare bukan karena saking lancarnya pencernaan melainkan adanya infeksi bakteri maupun peradangan pada saluran pencernaan. Selama ini, diare yang terjadi pada anak-anak seringkali disebabkan oleh bakteri, virus, intoleransi makanan, air yang kotor, kebersihan tangan, hingga tempat tinggal. Ketika orang dewasa diare lebih dari 3 hari aja pasti rasanya udah nggak karuan, lemes, sampai tak berdaya. Apalagi saat anak mengalami diare, kamu sebagai orangtua pastinya kebingungan. Kalau tak ditangani dengan tepat, diare malah bisa parah dan mengancam nyawa.
Jika diare berlangsung lama tanpa ditangani maka bisa menyebabkan iritasi pada usus dan dehidrasi. Diare ini bisa jadi akut atau kronis. Diare ini terjadi dalam waktu kurang dari 14 hari. Kalau kronis, diare berlangsung lebih dari 14 hari. Nah, ini bisa jadi pembelajaran untukmu sebagai orangtuamu agar segera menangani diare. Menurut Badan Kesehatan Dunia World Health Organization (WHO), ada lima cara untuk mengurangi diare. Para orangtua wajib tahu nih biar bisa menangani masalah diare pada anak-anak. Apa aja ya?
- Kenali diare: diare adelah peningkatan frekuensi BAB lebih dari sama dengan 3 kali sehari dengan perubahan konsistensi feses
- Kenali tanda bahaya diare àlemas, dehidrasi, penurunan BB, demam
- Sedia oralit àlakukan rehidrasi atau penggantian cairan tubuh degan menggunakan oralit bukan dengan cairan biasa. Ibu harus memiliki minimal 5 sachet oralit di rumah. Berikan satu sachet oralit setiap anak muntah/diare.
- Stop rantai persebaran diare dan perbaiki nutrisiàperbaiki kebersihan makanan dan alat makan, kebersihan lingkungan .
- Segera bawa ke dokter tanpa ditunda àdokter akan cari penyebab diare, dan tata laksan ayang sesuai (Zn, oralit, dan antibiotic (jika dibutuhkan))
Pertama, lakukanlah rehidrasi. Sebagai orangtua perlu memberikan cairan yang cukup pada anak-anak untuk mengatasi dehidrasi. Kalau terjadi dehidrasi maka diare bakal semakin parah. Kedua, orangtua perlu memberian seng (zink) yang penting untuk memperbaiki vili usus anak yang rusak. Ketiga, pemberian nutrisi yang cukup kepada anak. Saat diare kadang nafsu makan menurun bahkan makan dikit aja langsung mules dan BAB. Karenanya, tetaplah memberikan makanan dan minuman yang bernutrisi.
Tujuan pemberian zinc adalah untuk memperbaiki epitel usus dan cegah diare berulang dalam 3-4 minggu selanjtunya.
Panduan keempat adalah penggunaan antibiotik secara selektif pada kasus tertentu. Sebaiknya periksakan dulu kepada dokter untuk mengetahui dosis antibiotik yang tepat untuk anak. Terakhir adalah orangtua harus tahu tanda-tandanya dehidrasi dan menjaga kebersihan (higienitas) baik makanan, minuman, tangan, dan lingkungan tempat tinggal.
Pada kasus diare yang kronis, perlu dilakukan tindakani lebih lanjut oleh dokter. Penyebab diare akut atau kronis perlu diketahui untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Saat diare kamu bisa memberikan minuman cairan elektrolit untuk menggantikan kehilangan cairan. Pastikan selalu minum air putih biar diare nggak makin parah. Cuci tangan tiap mau makan, minum, apalagi kebersihan sekitar.
Tinggalkan komentar