Situsehat.com - Banyak orang sudah tahu tentang sakit maag. Meski begitu, masih saja ada orang yang menyepelekan sakit maag. Apalagi sekarang udah banyak produk obat untuk membantu meredakan sakit maag. Kita sering disuguhi iklan obat maag sering kita lihat di TV. Apalagi saat bulan puasa tiba ada aja iklan obat sakit maag. 

Bahkan, berbagai produk obat sakit maag mengklaim obatnya paling ampuh bikin puasa jadi nyaman dan bebas dari masalah maag. Biar penderita maag tetap nyaman saat puasa dianjurkan untuk mengonsumsinya dengan rutin saat sahur. Artinya, kita akan minum mengonsumsi obat maag tiap hari. Nah, pertanyaannya ada nggak sih efek sampingnya bagi kesehatan tubuh? Benarkah obat sakit maag baik untuk mencegahnya? 

Sebenarnya, konsumsi obat maag hanya untuk meringankan keasaman lambung saja, bukan untuk menyembuhkannya. Obat ini akan menekan asam lambung yang berpotensi membuat asam lambung naik lagi. Kalau sakit maag tidak benar-benar diatasi dengan tepat yang terjadi adalah masalah asam lambung yang jauh lebih parah. Kalau obat maag dikonsumsi secara berlebihan berpotensi merusak lapisan lambung itu sendiri.

Sebab, asam lambung yang ditekan akan menyebabkan reaksi kimia berbahaya yang dapat mengikis perut itu sendiri. Fakta lainnya, bakteri baik yang berada di dalam perut dan membantu proses pencernaan malah terbunuh kalau kita kerap mengkonsumsi obat maag secara berlebihan. Dengan demikian, kondisi ini akan berimbas pada masalah pencernaan. 

Konsumsi obat maag atau yang dalam dunia medis disebut sebagai antasida memang akan sangat ampuh mengatasi keasaman dalam lambung dalam waktu yang singkat. Namun, tahukah anda, konsumsi obat maag terlalu sering ternyata memang benar bisa memberikan efek samping bagi kesehatan.

Sebelum mengalami sakit maag, ada baiknya untuk melakukan pencegahan. Hindari makanan yang mengandung tinggi lemak, makanan asam, dan pedas. Bagi perokok, hentikan sebats kalian sekarang juga. Ada baiknya kita selalu berhati-hati mengonsumsi obat. Maag bisa diatasi jika kamu sendiri punya komitmen mengatur pola makan setiap hari.