Situsehat.com - Pria maupun perempuan memang memiliki kekuatan yang berbeda-beda. Jangan remehkan perempuan ketika sanggup angkat-angkat barang, Bahkan bisa ngangkat kamu.
Mengangkat, menarik, dan mendorong beban memang membutuhkan tenaga bahkan rongga perut juga ikutan kena efeknya. Apakah kamu pernah mendengar istilah turun berok? Istilah ini memang kerap dikaitkan kebiasaan menanggung beban fisik. Perempuan kerap diingat supaya tidak mengangkat barang atau beban yang berat.
“Awas jangan angkat yang bera-berat, nanti turun berok!”
Kalimat itu pasti kerap didengar kan? Ada anggapan supaya perempuan tak mengalami turun berok maka dilarang menarik beban atau mengangkat beban. Pada umumnya turun berok itu akan menyerang pria. Akan tetapi perempuan juga akan mengalaminya. Lantas apa itu turun berok?
Dalam istilah medis dikenal sebagai hernia. Istilah ini umumnya dipakai untuk menunjukkan sakit pada bagian perut bawah (berok). Banyak pendapat masyrakat yang salah tentang hernia. Pertama hernia itu bisa dialami oleh siapapun pria wanita dan usia berapapun. Secara kedokteran Hernia adalah keluarnya sebagian atau seluruh organ melalui rongga yang tidak seharusnya. Hernia yang peling sering adalah hernia yang ada di lipat paha (hernia inguinalis).
Perut itu dilindungi oleh banyak lapisan yang membentuk dinding perut.pada bagian bawah dinding perut tersebut memiliki bagian terlemah yang sangat rawan untuk terbuka saat ada penigkatan tekanan dalam roangga perut akibat aktivitas fisik seperti mengangkat, menarik, mendorong beban. Nah baik pada pria maupun wanita yang turun melalui rongga tersebut bukan rahim ataupun buah zakar yaaa!!!!! Melainkan ususnyaaaaaa.
Umumnya, baik mendorong, mengangkat, ataupun menarik sama-sama ada tekanan di dalam rongga perut yang meningkat. Akan tetapi, turun berok atau turunnya rahim perempuan itu tergantung dari kondisi otot ligamen penyangga rahim.
Kalau otot dan ligament penyangga rahim itu kuat maka tak masalah seberat apapun beban itu masih aman untuk rahim perempuan. Aktivitas seberat apapun tak akan membuat rahim melorot. Turun berok itu kemungkinan bisa terjadi karena kelainan bawaan yang menyebabkan penyangga rahim lemah dan mudah kendur. Benar adanya perempuan dilarang menarik beban karena tak bisa melihat ke arah depan. Menarik beban itu dinilai lebih berisiko bagi perempuan maupun pria.
Saat menarik beban tubuh melibatkan otot lengan dan tekanan perut. Selain itu, risiko cidera pada bahu dan punggung lebih besar saat menarik barang. Ketika menarik beban, orang sulit melihat ke depan. Barang yang ditarik pun bisa menabrak kaki atau pergelangan kaki. Maka, pergelangan kaki akan terluka atau mengalami cidera termasuk keseleo.
Perempuan lebih dianjurkan mendorong beban supaya lebih aman. Aman karena saat mendorong daya yang dikeluarkan tersalurkan ke seluruh tubuh. Jadi tekanan rongga perut pun berkurang maka risiko penurunan berok atau rahim lebih kecil. Jangan paksakan mengeluarkan semua tenaga untuk mendorong beban karena badan bisa sakit semua. Apalagi pake acara kepleset segala. Kepala sama bibir bisa luka juga.
Gimana nih biar mendorong beban dengan aman? Kamu perlu menyandarkan badan ke arah barang yang akan didorong. Lutut harus sedikit ditekuk. Gunakanlah kaki dan daya berat tubuh untuk mendorong. Usahakan punggung dalam posisi tegak dan tidak membungkuk. Gunakan topangan terkuat tubuh berada pada paha, karena otot paha merupakan otot terkuat pada struktur tubuh manusia. Terus, barang yang didorong di bawah pandangan mata. Kalau sampai mata tertutup barangkan repot, yang ada malah nabrak-nabrak dan jatuh deh.
Intinya, baik pria maupun perempuan memang dianjurkan untuk mendorong daripada menarik beban. Jagalah kesehatanmu selalu. Hernia maupun rahim tentunya menjadi penentu masa depan dan demi kelancaran keturunan kan.
Tinggalkan komentar