Harus Tahu

Anak Main Gadget Bikin Jarang Bersosialiasi dan Gampang Marah

Situsehat.com - Orang tua zaman now lebih memilih membelikan gadget untuk anak-anak balita biar anteng dan nggak rewel. Apalagi kalau lagi ada acara tertentu, anak diberi gadget biar asyik Youtube-an kartun atau bisa asyik nge-game. Di usianya yang masih di bawah 5 tahun, anak-anak dibuat asyik dengan handphone atau tab-nya.

Anak-anak jadi cuek dengan lingkungan sekitar karena keasyikan ngegame atau nonton Youtube. Bahkan, anak bisa ngamuk kalau disetop main gadget. Lalu kapan waktu mereka bersosialisasi dengan temannya?

Kurang gerak

Padahal, pada masa pertumbuhan dan perkembangan anak itu memang banyak bergerak. Biasanya di usia balita mereka mulai berjalan, melompat, berlarian, menari. Aktivitas anak itu memang membantu pertumbuhan fisik anak yang sehat dan kuat.

Sayangnya, kalau anak-anak lebih asyik bermain gadget, sudah dipastikan hanya duduk diam. Keadaan ini bisa berdampak buruk bagi anak-anak. Kurang bergerak berakibat pada obesitas. Secara emosional, dia akan gampang marah kalau disetop memakai gadget. Ia juga bisa ingin menang sendiri karena dengan gadget itu dimainkan sendiri.

Ajak anak bergerak

Anda mau, anak disebut kurang pergaulan? Kalau sibuk main gadget anak bisa cuek dengan orang di sekitar dan enggan bermain bersama teman. Sebagai orangtua yang bijak atasi main gadget dengan cara mengajak anak-anak beraktivitas seperti berenang, main sepeda, jalan-jalan, makan bersama.

Selain itu, masa anak-anak adalah masa pengenalan terhadap lingkungan dan sosialnya. Anak-anak harus berinteraksi dengan teman, keluarga, hingga alam. Di usia balita, seharusnya mereka memiliki hubungan sosial yang baik.

Tak hanya hubungan sosial, anak juga akan mengalami gangguan konsentrasi meski mereka mudah merekam informasi. Konsentrasi anak justru akan lebih baik jika waktu senggang anak diisi dengan sebuah cerita dongeng daripada cerita visual seperti video.

Sebab, saat kita memberikan cerita dongeng pada anak, maka anak tersebut akan membentuk imajinasinya sendiri dari dongeng yang kita ceritakan. Hal itulah yang akan melatih daya imajinasi, daya seni, dan meningkatkan konsentrasi anak.

Anak bisa mengalami gangguan mental dan berperilaku agresif

Banyak yang berpendapat jika anak-anak tidak mungkin mengalami gangguan kejiwaan. Namun hal itu terbantahkan seiring banyaknya aduan dan penelitian jika menggunakan teknologi berlebihan pada anak akan mempengaruhi karakter dan mental sang anak.

Mungkin kamu pernah menyaksikan, dimana ada anak kecil yang seharian main gadget namun saat gadgetnya diminta ia ngamuk tidak terkendali. Awas, pengunaan teknologi yang berlebihan dan bikin kecanduan anak itu bisa berujung pada gangguan kejiwaan.

Hah? Gila? Anak-anak akan cenderung kurang konsentrasi saat diajak berbicara apalagi mendengarkan, muncul kecemasan, autisme, dan perilaku bermasalah lainnya.

Selain itu, game-game yang banyak ditemukan di teknologi hampir selalu mengandung unsur kekerasan. Baik itu game perang, petualangan, terlebih game perkelahian. Inilah yang akan ditiru anak-anak sehingga ia akan berperilaku agresif.

Belum lagi dengan konten pornografi yang bertebaran di dunia maya, tentu sedikit banyak akan mempengaruhi pikirannya. Oh tidak! Jangan sampai si bocah udah ngeliat konten porno yak.

Tinggalkan komentar

    Berita Terkait